Sesuai janji saya pada posting tentang EVA terdahulu, berikut ini saya lanjutkan kembali bahasan mengenai EVA sebagai Alat Ukur Kinerja Perusahaan (2). Selamat membaca …..
EVA sangat bermanfaat bagi penilai kinerja perusahaan di mana fokus penilaian kinerja adalah pada penciptaan nilai (value creation). Penilaian kinerja dengan menggunakan pendekatan EVA menyebabkan perhatian manajemen sesuai dengan kepentingan pemegang saham. Dengan EVA, para manajer akan berpikir dan juga bertindak seperti halnya pemegang saham, yaitu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapat dimaksimumkan.
EVA dapat digunakan untuk mengidentifikasi kegiatan atau proyek yang memberikan pengembalian lebih tinggi dari pada biaya modalnya. Kegiatan atau proyek yang memberikan nilai sekarang dari total EVA yang positif menunjukkan bahwa proyek tersebut menciptakan nilai perusahaan dan dengan demikian sebaiknya diambil. Sebaliknya, kegiatan atau proyek tersebut tidak menguntungkan dan tidak perlu diambil. Penggunaan EVA dalam mengevaluasi proyek akan mendorong para manajer untuk selalu melakukan evaluasi atas tingkat risiko proyek yang bersangkutan. Dengan EVA, para manajer harus selalu membandingkan tingkat pengembalian proyek dengan tingkat biaya modal yang mencerminkan tingkat risiko proyek tersebut.
Menurut Sidharta Utama (1997) oleh penilaian EVA dapat dinyatakan sebagai berikut:
• Apabila EVA > 0, berarti nilai EVA positif yang menunjukkan telah terjadi proses nilai tambah pada perusahaan.
• Apabila EVA = 0 menunjukkan posisi impas atau Break Event Point.
• Apabila EVA <0, yang berarti EVA negatif menunjukkan tidak terjadi proses nilai tambah.
Sehingga hal tersebut diatas akan lebih mudah diterjemahkan sebagai berikut:
Nilai EVA | Pengertian | Laba Perusahaan |
EVA > 0 | Ada nilai ekonomis lebih, setelah perusahaan membayarkan semua kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya. | Positif |
EVA = 0 | Tidak ada nilai ekonomis lebih, tetapi perusahaan mampu membayarkan semua kewajibannya pada para penyandang dana atau kreditur sesuai ekspektasinya. | Positif |
EVA < 0 | Perusahaan tidak mampu membayarkan kewajiban pada para penyandang dana atau kreditur sebagimana nilai yang diharapkan ekspektasi return saham tidak dapat tercapai. | Tidak dapat ditentukan, namun jika pun ada laba, tidak sesuai dengan yang diharapkan. |
Dari uraian singkat diatas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa pada dasarnya pendekatan EVA (Economic Value Added) berfungsi sebagai:
• Indikator tentang adanya penciptaan nilai dari sebuah investasi.
• Indikator kinerja sebuah perusahaan dalam setiap kegiatan operasional ekonomisnya.
• Pendekatan baru dalam pengukuran kinerja perusahaan dengan memperhatikan secara adil para penyandang dana atau pemegang saham.
Keunggulan dan Kelemahan EVA
EVA memiliki beberapa keunggulan antara lain:
• EVA memfokuskan penilaiannya pada nilai tambah dengan memperhitungkan beban biaya modal sebagai konsekuensi investasi
• Perhitungan EVA relatif mudah dilakukan hanya yang menjadi persoalan adalah perhitungan biaya modal yang memerlukan data yang lebih banyak dan analisa yang lebih mendalam.
• EVA dapat digunakan secara mandiri tanpa memerlukan data pembanding seperti standar industri atau perusahaan lain sebagaimana konsep penilaian dengan menggunakan analisa ratio. Dalam prakteknya data pembanding ini, seringkali tidak tersedia.
Meskipun EVA memiliki beberapa keunggulan, namun teknik ini juga memiliki beberapa kelemahan.
Kelemahan EVA antara lain:
• Sulit menentukan biaya modal secara obyektif. Hal ini disebabkan dana untuk investasi dapat berasal dari berbagai sumber dengan tingkat biaya modal yang berbeda – beda dan bahkan biaya modal mungkin merupakan biaya peluang.
• EVA terlalu bertumpu pada keyakinan bahwa investor sangat mengandalkan pendekatan fundamental dalam mengkaji dan mengambil keputusan untuk menjual atau membeli saham tertentu, padahal faktor – faktor lain terkadang justru lebih dominan.
• Konsep ini sangat tergantung pada transparansi internal dalam perhitungan EVA secara akurat. Dalam kenyataannya seringkali perusahaan kurang transparan dalam mengemukakan kondisi internalnya.
• EVA jarang dipakai dalam praktik
• EVA hanya mengukur salah satu keberhasilan bisnis.
Semakin banyak perusahaan yang menggunakan EVA sebagai suatu alat untuk mengukur kinerja perusahaan, khususnya untuk mengukur penciptaan nilai. Perusahaan – perusahaan tersebut percaya bahwa penggunaan EVA akan membuat kepentingan manajer semakin sesuai dengan kepentingan pemilik modal. EVA mengukur besarnya nilai yang diciptakan oleh suatu perusahaan karena berbeda dengan pengukuran akuntansi tradisional, EVA memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan.
Dengan diperhitungkannya biaya modal, EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Namun demikian, dalam prakteknya EVA dapat menimbulkan masalah, terutama karena diperlukannya estimasi atas tingkat biaya modal. Untuk itu dalam menerapkan EVA, kita harus selalu memonitor dan mengevaluasi atas kewajaran tingkat biaya modal yang digunakan.
Langkah-langkah dalam Menghitung EVA
EVA merupakan hasil pengurangan total biaya modal terhadap laba operasi setelah pajak. Biaya modal sendiri dapat berupa cost of debt dan cost of equity.
Langkah – langkah untuk menghitung EVA (Amin Widjaja Tunggal , 2001) :
1. Menghitung NOPAT ( Net Operating After Tax)
Rumus :
NOPAT = Laba (Rugi) Usaha – Pajak
Definisi :
Laba usaha adalah laba operasi perusahaan dari suatu current operating yang merupakan laba sebelum bunga. Pajak yang digunakan dalam perhitungan EVA adalah pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam penciptaan nilai tersebut.
2. Menghitung Invested Capital
Rumus :
Invested Capital = Total Hutang & Ekuitas – Hutang Jk. Pendek
Definisi :
Total hutang dan ekuitas menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang. Pinjaman jangka pandek tanpa bunga merupakan pinjaman yang digunakan perusahaan yang pelunasan maupun pembayarannya akan dilakukan dalam jangka pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, dan atas pinjaman itu tidak dikenai bunga, seperti hutang usaha, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, dan lain-lain.
3. Menghitung WACC ( Weighted Average Cost Of Capital)
Rumus :
WACC = {(D x rd) (1 – Tax) + (E x re)}
Dimana :
Total Hutang
Tingkat Modal (D) = —————————- x 100 %
Total Hutang dan Ekuitas
Beban bunga
Cost of Debt (rd) = ———————– x 100 %
Total Hutang
Total Ekuitas
Tingkat Modal dan Ekuitas (E) = ——————————- x 100 %
Total Hutang dan Ekuitas
Laba bersih setelah pajak
Cost of Equity (re) = ———————————- x 100 %
Total Ekuitas
Beban pajak
Tingkat Pajak (Tax) = ———————————– x 100 %
Laba Bersih sebelum pajak
4. Menghitung Capital Charges
Rumus :
Capital Charges = WACC x Invested Capital
5. Menghitung Economic Value Added (EVA)
Rumus :
EVA = NOPAT – Capital charges
atau
EVA = NOPAT – (WACC x Invested Capital )
boleh tau sumber pustaka untuk rumus2 diatas?
saya baru membuat skripsi soal EVA dan ingin belajar lebih banyak lagi.
thx bu…
sangat membantu bu, oh iya bu kalo cara menghitung WACC cuma dengan membaca Lap Keuangan bisa ga sih bu, kayanya disitu ga disebutkan cost of debt dan cost of equitynya, apa harus ngitung sendiri?? klo ngitung sendiri gimana caranya? thx
Dear Bu Trihastutie,
Bu, saya boleh minta sumber pustaka untuk rumus di atas ? karena saya lagi menyusun tesis mengenai EVA. Terima kasih atas kesediaan waktunya.
Salam, Lina
mba untuk eva ini saya bingung, karena untuk tingkat pajak ketentua nya dari mana
terima kasih
Ketentuan pajak untuk penghitungan EVA biasanya disesuaikan dengan tingkat pajak yang dikenakan kepada perusahaan. Jadi disesuaikan dengan Undang-undang perpajakan yang berlaku. Begitu ya… terima kasih. Semoga bermanfaat.
1 lagi minta buku referensi nya apa ya mba
Untuk tulisan tentang Eva yang saya posting, saya menggunakan beberapa buku dan jurnal-jurnal, yaitu :
* Amin Widjaja Tunggal. 2008. Memahami Economic Value Added (EVA) Teori, Soal, dan Kasus. Harvarindo
* Amin Widjaja Tunggal. 2008. Pengantar Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Harvarindo
* Robert N. Anthony & Vijay Gondarajan. 2002. penerjemah F.X. Kurniawan Tjakrawala. “ Sistem Pengendalian Manajemen”, Edisi Pertama. Salemba Empat.
* Jim De Mello . 2006. Cases in Finance. Kasus-kasus Keuangan. Salemba Empat.
* Teuku Mirza dan Imbuh S. “ Konsep Economic Value Added ”: Pendekatan Untuk Menentukan Nilai Riil Manajemen”, Usahawan, No.01, Th. XXVIII, Januari, 1999.
* Lisa Linawati Utomo, “ Economic Value Added sebagai Ukuran Keberhasilan Kinrja Keuangan Manajemen Perusahaan” , Jurnal akuntansi dan Keuangan. Vol.1 No 1.
* Sidharta Utama. 1997. “Economic Value Added: Pengukuran dan Penciptaan Nilai Perusahaan”. Manajemen dan Usahawan Indonesia.
Demikian referensi tentang Eva yang saya gunakan dalam tulisan saya. Semoga bermanfaat. Salam…
Sebelumnya saya ucapkan banyak terima kasih atas jawaban-jawabannya mba astutie.
boleh saya tanya lagi kan mba
mba aku dah beli bukunya amin widjaya tunggal “Memahami Economic Value Added (EVA) Teori, Soal, dan Kasus. Harvarindo dan “Pengantar Konsep Economic Value Added (EVA) dan Value Based Management (VBM). Harvarindo”
apakah rumus-rumus yang sudah mba posting itu hasil dari buku-buku amin widjaya tunggal. atau dari rumus-rumus yg lainnya atau dari amin widjaya tunggal 2001.
mohon pencerahannya…
karena aku masih bingung untuk rumusnya
dosennya selalu tanya rumusnya dapat dari mana, sementara di bukunya amin widjaya tunggal 2008 tidak sama persis dengan rumus yang mba kasih.
apakah di bukunya amin widjaya tungal 2001, rumus sama dengan yg mba posting
thx banget atas semua penjelasannya.
Assalamualaikum wr wb
sore mba astutie, ini usman
mba aku minta pencerahan lagi …..
boleh kan ?
mba aku diminta dosen pembimbingku untuk menganalisa hasil dari pada invested capital pt telkom, saya kan buat perbandingan nya saja…. tapi dosen pembimbingku bilang harus cari juga bisnis atau usaha apa saja yang dipakai pt telkom dari hutang dan ekuitas nya…
saya sudah mencarinya dari telkom tapi belum ketemu
bagaimana ya mba…..?
thx bgt atas masukan-masukannya
salam,, untuk WACC saya bingung mengenai penjelasan anda.. bisa dijelaskah lebih detail lagi?
Terimakasih postingan EVA nya, buat bahan belajar buat ujian akhir semester nih…………….
m’ aq mo nanya untuk membeli buku amin widjaja tunggal pengantar konsep eva dan vbm dimana ya …..? bisa kah via online… mohon dibantu informsinya ya m’….
salam, lia di bengkulu
mba…
mau tnya beli buku EVA nya dmn? yang amin widjaja?
dan harganya berapa?
asslmlkm..mbak,,saya mw tanya.
apakah bisa untuk perusahaan yang baru dalam masa pertumbuhan yg berjalan krg dan lbh 2 th pengukuran kinerja keuangan mengunakan Eva?
dan untuk mnganlisis eva tersebut apakah perlu dilihat iktisar kinerja keuangannya?
mhon jawaban nya mbak..ditunggu.seblumnya trima kasih.
wassalam.
msh bingung dgn rumuany BU,,
he..he.. bagian mana yang bingung.. Baca-lagi pelan-pelan saja..
as<<< mb mau tanya kalo beli buku nya amin w tunggal dmana ya ,,, karena d seluruh gramedia g ada. jika ada yang berbaik hati meminjamkan.. saya lg nyususn skripsi tentang eva … mohon balasannya
Bagaimana kalo EVA cuma Rp 1 (satu rupiah)? bagus atau tidak?
thx atas ulasanny, sangat membantu krn saya gi nyusun skripsi ttg eva.
warm regards
bu, kalo mau dptin jurnalnya itu cara nya gimana ya????
aq cari2 g ketemu ketemu….
terimakasih
mba maaf mau tanya itu rumus re (cost of equity) nya didapat dari buku amin 2001 juga ?